Terkait merebaknya pandemi virus corona, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) merekomendasikan beberapa cara untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19 di gereja, sesuai dengan kondisi di Indonesia/Keuskupan Agung Jakarta.
Virus corona bisa dengan cepat menyebar melalui tiga cara: Pertama, manusia bisa tertular jika tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.
Kedua, manusia bisa tertular jika memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita. Ketiga, penularan bisa terjadi lewat kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau berjabat tangan.
Dalam rangka menekan penularan virus corona di lingkungan gereja, KAJ melakukan Siaran Pers yang isinya adalah sebagai berikut:
1. Umat dapat tetap beribadah di gereja, tetapi bagi mereka yang sedang menderita sakit pernapasan (batuk, pilek, sakit tenggorokan), disarankan untuk tinggal di rumah dan berobat ke dokter.
2. Diharapkan umat merawat kebersihan tangannya masing-masing dengan membawa hand sanitizer sendiri.
3. Air suci di pintu masuk gereja tetap disediakan. Umat dapat menggunakannya ataupun tidak.
4. Penerimaan komuni dianjurkan sebaiknya menggunakan tangan saja.
5. Ritus Salam Damai dengan bersalaman masih dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kebersihan tangan masing-masing, atau umat boleh tidak melakukannya.
6.Pada Upacara Penghormatan Salib Jumat Agung, untuk kesempatan kali ini umat dipersilakan membawa dan menggunakan salibnya sendiri.
Sementara itu, KAJ juga mengimbau gereja-gereja Katolik di bawah lingkupnya agar melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan gereja, sebagaimana dikutip dari Kompas (18/03/2020).
Langkah itu untuk membunuh virus atau kuman penyakit dalam rangka mencegah penularan dan penyebaran Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Apabila dimungkinkan, silakan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di dalam dan lingkungan/kompleks gereja," kata Sekretaris KAJ Rm. V Adi Prasojo Pr dalam keterangan tertulis terkait petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta, Jakarta, Rabu (18/3/2020), seperti dikutip Antara.
Merespons wabah Virus Corona, KAJ mengedarkan petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta pada Rabu (18/3).
Petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta mencakup empat bagian penting, yakni sebelum perayaan ekaristi, perayaan ekaristi, aktivitas pastoral dan sakramen pengampunan dosa.
"Petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan virus Corona bagi umat di Keuskupan Agung Jakarta," ujarnya.
KAJ meminta gereja-gereja Katolik menyediakan penyanitasi tangan untuk dipakai umat Katolik membersihkan tangan sebelum beribadah.
KAJ juga meminta pengurus gereja untuk melakukan pengukuran suhu tubuh terhadap jemaat yang datang beribadah sebelum mereka masuk gereja.
Berdasarkan petunjuk praktis itu, sebelum perayaan Ekaristi, langkah yang dilakukan antara lain membiarkan jendela dan pintu gereja terbuka, membersihkan kursi dan tempat berlutut, meja altar, mikrofon, buku dengan disinfektan, berdiam diri di rumah jika demam tinggi dan sakit pernapasan serta membersihkan tangan dengan penyanitasi tangan.
KAJ mengarahkan agar ekaristi diselenggarakan sesingkat mungkin, antara lain dengan ordinarium tidak dinyanyikan dan Salam Damai ditiadakan. Sementara, penerimaan komuni hanya diperkenankan melalui tangan saja.
PRANALA
- Tanya Jawab Covid-19
- Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir?
- Disiplin 3M & 3R di saat Pandemi Covid-19
- Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19
- Kenali Gejala Covid-19
- Ketahui Beda Gejala Virus Corona dengan Flu Biasa
- Kelompok yang Rentan Terjangkit Virus Corona
- Mengintip Harga Vaksin Covid-19
- Pahami Makna Zona Warna Pandemi Covid-19
- Fatwa MUI Terkait Pandemi Virus Corona
- Imbauan KAJ Terkait Pandemi Virus Corona
- Imbauan PHDI Terkait Pandemi Virus Corona
Post a Comment
Post a Comment