Menyoal Video Putar Otomatis yang Menyebalkan

Salah satu kemewahan yang bisa didapatkan dari internet adalah kita bisa memilih informasi apa yang ingin kita baca. Hal yang demikian itu tidak kita temui pada media tradisional seperti radio dan televisi.

Akan tetapi, kemewahan itu serasa tercerabut, manakala kita mengunjungi sebuah situs dan tanpa persetujuan kita ada kotak di di pojok situs itu yang memutar video secara otomatis (autoplay). Benar-benar menyebalkan.

Jordan Pearson, editor senior di vice.com menuturkan bahwa ia juga sebal dengan pemaksaan pengguna seperti itu. Kemudian ia melakukan survey di Twitter. Hampir semua responden mengatakan bahwa mereka "membenci" fitur autoplay.

Mengutip Jordan Pearson, dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Mashable pada tahun 2013, 82 persen responden — yaitu 8.227 suara — mengatakan bahwa mereka membenci atau tidak menyukai video putar otomatis di Facebook. Nah!

Jadi, apa kira-kira alasan para pemilik situs (an. Facebook, Twitter, Kompas, Kompasiana, CNN) tetap memasang fitur itu di situs mereka? Apakah mereka tidak tahu bahwa desain situs yang demikian itu merusak selera pengguna?

Saya yakin mereka sadar dengan apa yang mereka lakukan. Tapi apa kira-kira yang menjadi motif mereka melakukan hal itu?

Armin Huska, chief digital officer Mindshare, mengatakan bahwa autoplay memang merupakan anugerah bagi pemasar, tetapi hal itu dilakukan dengan mengorbankan kenyamanan pengguna.

"Ini adalah sebuah kesempatan yang bagus dan murah untuk memutar video secara otomatis, akan tetapi harga sebenarnya ditanggung oleh pengguna, kata Huska melalui email kepada Jordan Pearson.

"Cukup lucu sebenarnya, sebagian penerbit mengubah format iklan untuk menghindari percakapan yang tidak nyaman dan mereka menyebut hal itu sebagai sesuatu yang orisinil. Tidak ada yang orisinil tentang hal itu, satu-satunya tindakann yang orisinil adalah klik yang diprakarsai oleh pengguna untuk memutar video".

"Bagaimana Anda memenuhi permintaan pengiklan sambil tidak terlalu mengecewakan pengguna Anda?", tanya Jordan Pearson.

Huska mengatakan bahwa sementara Mindshare masih membuat video putar otomatis jika klien mereka memintanya, atau jika kampanye meminta, ia secara pribadi "membenci" pemutaran otomatis dan lebih suka tidak menggunakannya. Memaksa pengguna menonton video yang tidak mereka kehendaki, benar-benar merupakan hal yang menjengkelkan bagi mereka yang mengunjungi situs.

"Pemutaran video otomatis adalah usability yang buruk, aksesibilitas yang buruk, dan pengalaman iklan yang buruk. Terutama ketika suara diaktifkan pada saat video diputar," kata Huska.

Memaksa menonton video yang terputar tanpa ba-bi-bu seperti itu benar-benar tidak sopan. Sudah menyedot bandwidth, isinya sama sekali tidak nyambung dengan kebutuhan kita. Akan tetapi, sebagai pengguna kita mau tak mau dihadapkan pada dua pilihan sulit, yakni tinggalkan situs yang tidak sopan seperti itu, atau kita pura-pura saja tidak tahu, karena kita butuh.

Mbah Potro
03.08.2020