Jika Amerika punya penyanyi seumur hidup seperti Andi Williams (84), Tony Bennett (94) dan Frank Sinatra (83), Indonesia punya Bob Tutupoly, yang masih bernyanyi di usia lebih dari 80 tahun.
Tak mengherankan jika Glenn Fredly mengusung acara "80th Celebration Bob Tutupoly" pada 29 November 2019. Ini acara untuk memeriahkan ulang tahun ke-80 dari penyanyi legendaris Indonesia, Bob Tutupoly.
Pada acara itu, lagu-lagu hits Bob Tutupoly dinyanyikan kembali dengan berbagai genre dari Pop, Jazz, R&B hingga Hip Hop oleh Trio Lestari (Glenn Fredly, Sandhy Sandoro, Tompi), Andien, Saykoji, Iwa K, dan Hindia. Ada pula Yura Yunita, Dira Sugandi, Vina Panduwinata, Margie Segers, serta Mondo Gascaro.
Bob Tutupoly yang berdarah Maluku, bernama asli Bobby Willem Tutupoly. Ia lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 13 November 1939. Bob adalah anak kolong. Bapaknya, Adolf Laurens Tutupoly, berdinas di Angkatan Laut sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia.
Bob Tutupoly muda bersekolah di SMP Kristen Embong Wungu, Surabaya dan SMA Katolik St. Louis, Surabaya. Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung namun kedua terhenti di tengah jalan.
Bakat seni Bob diwariskan dari kedua orang tuanya. Ayahnya adalah pemain suling dan ibunya adalah seorang penyanyi di gereja. Kedua orang tuanya, sejak awal telah mengetahui bakat Bob dalam tarik suara. Namun, bapaknya menentang Bob kecil. "Coba kau lihat itu tukang kayu. Dulunya dia adalah penyanyi di kampung ini, tetapi sekarang jadi apa? Kamu mau seperti itu? Lupakan musik Bob!"
Akan tetapi, Bob kecil mengabaikan permintaan ayahnya. Ketika ayahnya dipindah tugaskan ke Yogyakarta, Bob justru beberapa kali menyanyi di RRI Yogyakarta.
Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane. Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici. Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta.
Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas.
Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco. Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa, Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan. Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong.
Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budakan Hall, Jepang.
PEMBAWA ACARA
Sejak masih muda, Bob Tutupoly telah dikenal melalui berbagai acara yang dipandunya seperti kuis Pesona 13 (selama 1,5 tahun), Silih berganti (selama 2 tahun), dan Ragam Pesona (selama 5 tahun). Selebritis Indonesia yang pernah menjadi tamu di acara-acara Bob adalah Benyamin Sueb, Chintami Atmanagara, Henny Purwonegoro, Meriam Bellina, Iis Sugianto, Neno Warisman, dan lain-lain.
Di usianya yang tidak lagi muda, Bob sempat membawakan acara Tembang Kenangan di Indosiar selama beberapa tahun.
FILMOGRAFI
Selain berkarya di bidang tarik suara, Bob Tutupoly juga pernah bermain di beberapa film Indonesia. Beberapa film yang pernah dibintangi Bob Tutupoly adalah Gli Innamorati Della Becak (Kisah Cinta si Tukang Becak) (1958), Penasaran (1977), dan Sebelah Mata (2008).
Gli Innamorati Della Becak adalah sebuah film yang digarap oleh orang Italia dan di film ini, Bob berakting bersama Indriati Iskak dan The Baby Dolls (Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Lintje Tambayong atau lebih dikenal sebagai Rima Melati).
KEGIATAN LAIN
Di samping aktif bernyanyi, Bob Tutupoly juga sering menjadi duta budaya yang bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas Asia bahkan internasional. Bob juga pernah membawa rombongan kesenian Maluku "Siswa Lima" pergi pentas ke beberapa kota di Belanda pada tahun 1985 dan 1988.
PRANALA
- Wikipedia: Bob Tutupoly
- Kanal Bob Tutupoly di Jagad Nada
Post a Comment
Post a Comment