Kisah Sukses Eric Yuan, Sang Penemu Zoom

Eric S. Yuan (lahir: 1970) adalah miliuner pendiri Zoom Video Communications, perusahaan pencipta aplikasi Zoom,  layanan telekonferensi yang saat ini sedang naik daun. Ia lahir dan dibesarkan di Tai'an, Provinsi Shandong, Tiongkok.

“Saya masih muda saat itu 18 atau 19 tahun dan saya pikir itu akan menjadi fantastis jika di masa depan ada perangkat di mana saya bisa mengklik tombol dan melihat dan berbicara dengan pasangan saya," tutur Eric Yuan saat wawancara dengan Forbes di tahun 2017 mengenai sejarah penciptaan Zoom.

Saat itu, Yuan dan pacarnya belajar di perguruan tinggi yang berbeda, yang dipisahkan oleh perjalanan kereta 10 jam. Sampai lulus dan kemudian menikah dengan pacarnya, gagasan itu masih belum terwujud.

Setelah WebEx, tempat ia bekerja diakuisisi Cisco pada 2007, ia mengusulkan kepada bos barunya di Cisco mengenai penambahan fitur video ke dalam sistem konferensi berbasis telepon yang telah dimiliki oleh Cisco. Ketika gagasan itu ditolak bosnya, ia memilih hengkang dari Cisco dan membangun perusahaan baru bernama Zoom Video Communications untuk mewujudkan mimpinya.

"Cisco lebih fokus pada jejaring sosial, mencoba membuat perusahaan Facebook," kata Yuan, kepada Forbes. “Cisco membuat kesalahan. Tiga tahun setelah saya pergi, mereka menyadari apa yang saya katakan benar.”

Istri Yuan sendiri awalnya mempertanyakan keputusannya untuk meninggalkan Cisco. “Saya mengatakan kepadanya, 'Saya tahu ini perjalanan yang panjang dan sangat sulit, tetapi jika saya tidak mencobanya, saya akan menyesalinya," kata Yuan.

Di awal kariernya membangun Zoom, langkahnya memang tidak semulus yang diperkirakan. Yuan tidak bisa meyakinkan investor mana pun untuk mendukung usaha barunya, jadi dia meminjam uang dari teman dan keluarga untuk meluncurkan Zoom.

"Mereka pikir pasar sangat ramai, permainan sudah berakhir," kata Yuan, kepada The Financial Times.

Kerja keras Yuan akhirnya membuahkan hasil pada April 2019, ketika itu ia menjadi miliarder setelah Zoom melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Zoom dilaporkan saat ini memiliki nilai valuasi sebesar 35 miliar dolar AS. Zoom juga memiliki lebih dari 30.000 klien korporat termasuk Samsung, Uber, Walmart, dan Capital One.

Jalan Yuan bersama Zoom masih panjang dan terjal. Kini setelah sukses dengan pertumbuhan yang luar biasa, Zoom sedang dihadapkan dengan sejumlah masalah besar, terutama soal privasi dan keamanan pengguna. Dalam wawancara dengan CNN, Yuan mengakui salah langkah dalam pengembangan aplikasi Zoom.

"Kami bergerak terlalu cepat ... dan kami salah langkah. Kami telah mempelajari masalah kami dan kami telah mengambil langkah mundur untuk fokus pada privasi dan keamanan," jelas Yuan, seperti dikutip The Verge.

Ke depannya, aplikasi Zoom kabarnya akan mengaktifkan fitur Passwords dan Waiting Rooms secara langsung sebagai kebijakan baru untuk mengatasi permasalahan banyaknya aksi "Zoombombing" yang meresahkan. Zoombombing adalah aksi di mana hacker menyusup masuk ke dalam suatu video conference dan menebar ujaran kebencian atau gambar porno.