Teh adalah salah satu jenis minuman yang populer di Indonesia. Hampir setiap rumah tangga memiliki persediaan teh. Baik yang kaya maupun yang miskin, baik yang tinggal di kota maupun yang tinggal di desa, semuanya menyukai teh. Secangkir teh panas yang disajikan di pagi hari sebelum berangkat kerja, benar-benar nikmat dan meningkatkan semangat.
Ternyata teh juga disukai di Amerika. Mungkin karena itu, beberapa ilmuwan melakukan riset menganai cara menyeduh teh yang benar. Temuan itu diterbitkan dalam jurnal AIP Advances dari American Institute of Physics.
Para ilmuwan membandingkan dua metode penyajian teh mayoritas orang Amerika, yaitu membuat teh dengan air yang dididihkan di atas panci, atau cukup dengan memasukkan secangkir air ke dalam microwave untuk kemudian dipanaskan beberapa menit.
Para ilmuwan membandingkan dua metode tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa saat seseorang membuat teh melalui microwave, air tidak dipanaskan secara merata seperti air mendidih, maka microwave hanya memanaskan cairan di permukaan saja, sedangkan bagian bawahnya tidak.
Sementara yang dipanaskan di atas panci, air matang secara sempurna. Dan itu ternyata mempengaruhi cita rasa teh.
Panas atau kalor suatu zat dapat berpindah dengan cara tertentu, salah satunya konveksi. Ini merupakan perpindahan panas bersama-sama dengan partikel zatnya. Panci atau wadah air menerima panas dari api kompor sehingga air pada dasar panci akan mengalami pemuaian dan partikelnya menjadi renggang.
Karena massa jenis air bagian bawah berkurang maka partikel air terdorong ke permukaan panci dan otomatis tempatnya digantikan oleh air yang turun ke dasar wadah panci sehingga terjadi aliran air dalam panci pemanas. Hal inilah yang membuat suhu panasnya merata.[]
Post a Comment
Post a Comment